Selasa, 06 September 2011

Tempat Paling Berbahaya di Tata Surya

Sistem tata surya kita (bima sakti ) merupakan sebuah tempat dimana bumi beserta planet dan bintang lainnya berada. Tapi, dibalik itu tata surya kita juga menyimpan keunikan khusunya diberbagai lokasi dengan kondisi ekstrim. Dalam bukunya yang berjudul The 50 Most Extreme Places in Our Solar System, David Baker dan Todd Ratcliff memaparkan di mana saja tempat-tempat yang paling unik hingga mengerikan di tata surya. Berikut ini adalah beberapa tempat yang dinilai paling extreme di tata surya kita.

Badai Tercepat Tata Surya

Image and video hosting by TinyPic

Planet Jupiter merupakan planet yang terbesar ditata surya kita (bima sakti). Tetapi pada planet ini terdapat fenomena cuaca yang extreme yaitu awan badai, dimana awan ini berkecepatan hingga 600km/jam dan sering terjadi selama hampir 345 tahun sejak pertama kali berhasil diamati pada tahun 1665. ini menyebabkan planet Jupiter disebut sebagai planet yang memiliki awan badai dengan kecepatan gerak tercepat ditata surya kita.

Palung Samudera Terdalam Tata Surya

Image and video hosting by
 TinyPic

Europa merupakan salah satu bulan milik planet Jupiter yang memiliki palung samudera terdalam di tata surya. Kedalamannya diperkirakan mencapai 100 km dan diperkirakan 10 kali lipat dari palung Mariana yang mana palung ini merupakan titik terdalam (terendah) di planet Bumi.

Kawasan Volkanik Terpadat Tata Surya

Image and video hosting by
 TinyPic

Io ialah salah satu bulan yang juga milik planet Jupiter. Berdasarkan hasil penelitian, bulan ini merupakan tempat dengan tingkat aktivitas vulkanik tertinggi di tata surya. Seluruh permukan pada bulan ini dipenuhi oleh gunung berapi aktif. Ini membuat kawasan ini menjadi lokasi vulkanik terpadat ditata surya.

Petir Terhebat Tata Surya

Image and video hosting by
 TinyPic

Planet Saturnus merupakan planet terbesar kedua di tata surya kita setelah Jupiter. Planet ini memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan planet yang lain karena planet ini merupakan satu-satunya planet yang dikelilingi oleh cincin-cincin yang indah ditata surya kita. Tetapi dibalik keindahan dan keunikannya, planet Saturnus memiliki keadaan cuaca yang dapat dikategorikan extreme yaitu memiliki sambaran petir atau kilat terdahsyat ditata surya. Petir atau kilat yang dihasilkan di planet Saturnus dapat mencapai kekuatan hingga 1.000 kali lipat petir yang terjadi di bumi.

Durasi Siang-Malam Terkacau Tata Surya

Image and video hosting by
 TinyPic

Hyperion adalah salah satu bulan yang dimiliki planet Saturnus, bulan ini memiliki rotasi yang aneh atau berotasi secara tidak beraturan. Dampaknya, pada rotasi tersebut mengakibatkan waktu siang dan malam di bulan itu tidak pernah sama tiap harinya.

Hujan Termewah Tata Surya

Image 
and video hosting by TinyPic

Planet Uranus dan Neptunus sering disebut “planet kembar” karena memiliki kenampakan dan ukuran yang hampir sama. Para peneliti mengungkapkan teori paling menarik dari kedua planet ini. Diperkirakan, reaksi kimia yang terjadi di atmosfer Planet Uranus dan Neptunus dapat menghasilkan reaksi yang unik yaitu hujan berlian di seluruh permukaan planet.

Tempat Terpanas Tata Surya

Image and video hosting by 
TinyPic

Suhu permukaan yang mencapai 460 derajat celcius menjadikan planet Venus (planet dengan jarak terdekat kedua dengan matahari setelah merkurius) sebagai planet yang paling panas di tata surya. Sebagai gambaran, planet Merkurius, planet terdekat dengan Matahari, suhunya sangat bervariasi namun tak sampai setinggi suhu Venus. Di kawasan terpanas Merkurius, suhunya hanya mencapai 426 derajat celsius.

Gunung Tertinggi Tata Surya

Image and video hosting by 
TinyPic

Planet Mars atau Planet merah merupakan planet yang terdekat dengan bumi dan merupakan planet yang bagi banyak para peneliti dinilai sebagai planet yang memiliki kondisi hampir mirip dengan bumi. Pada Planet ini terdapat lokasi yang memiliki gunung tertinggi ditata surya yang mana gunung ini disebut Gunung Olympus. Gunung Olympus memiliki ketinggian yang mencapai 27 ribu meter. Ukuran ketinggian gunung ini merupakan 3 kali lipat dari tinggi gunung Everest yang ada bumi yang mana gunung Everest sendiri merupakan titik tertinggi dibumi.

Ngarai Terbesar Tata Surya

Image and video hosting by
 TinyPic

Planet Mars yang merupakan planet terdekat dibumi selain memiliki gunung yang tertinggi di tata surya juga memiliki ngarai terbesar di tata surya, kedalamannya diperkirakan mencapai sekitar 10 ribu meter atau hingga 6 kali lipat kedalaman ngarai Grand Canyon di Amerika Serikat.

'Bekas Luka' Pada Bulan Ungkap Sejarah Kelam Di Masa Lalu

Bekas luka di permukaan bulan mengungkapkan tindak kekerasan yang dialaminya. Bahkan, ini menyingung sejarah Bumi. Pernyataan ini diungkapkan oleh ahli geologi planet di Brown University James Head. “Dampak besar di awal pembentukan sistem tata surya menjadi faktor dalam pembentukan kehidupan sekaligus pesatnya perkembangan periode pertama.”
Bekerja dengan peta permukaan bulan beresolusi tinggi, Head dan koleganya meneliti 5.185 kawah berdiameter sekitar 20 kilometer.
Tim mengidentifikasi sebagian besar kawah yang menjadi bagian tertua di bulan. Mereka menemukan bahwa sebuah objek berukuran lebih besar telah menghancurkan sebagian wilayah satelit Bumi ini.
Transisi tampaknya terjadi sekitar 3,8 juta tahun lalu. “Hal ini menegaskan bahwa ada perbedaan populasi saat ini dengan masa lalu,” ujar Head. Bahkan, fenomena tabrakan tersebut bisa mempengaruhi kehidupan planet secara tidak langsung.”
Ahli geologi planet di Goddard Soace Flight Center, NASA, di Maryland Noah Petro menyebutkan bahwa kejadian ini bisa jadi dialami pula oleh bumi.
“Saya pikir bulan merupakan bagian dari Bumi. Saat mempelajari bulan maka Anda juga mempelajari sejarah Bumi.
Peta yang berasal dari data yang dikumpulkan oleh Lunar Reconnaissance Orbiter, NASA, ini mengidentifikasi sisi selatan bulan dan utara di daerah yang tertua.
Peneliti juga menegaskan bahwa Aitken Basin, terletak di antara kutub sealtan bulan dan selatan ekuator bulan, yang memiliki diameter 2500 kilometer ini merupakan struktur yang terkena dampak paling tua di bulan.
Analis terbaru ini diungkapkan di jurnal Science menyangkut hasil dari misi Lunar Reconnaissance Orbiter. Pesawat ini telah mengitari permukaan bulan selama setahun terakhir.

Bekas luka di permukaan bulan mengungkapkan tindak kekerasan yang dialaminya. Bahkan, ini menyingung sejarah Bumi.
Pernyataan ini diungkapkan oleh ahli geologi planet di Brown University James Head. “Dampak besar di awal pembentukan sistem tata surya menjadi faktor dalam pembentukan kehidupan sekaligus pesatnya perkembangan periode pertama.”
Bekerja dengan peta permukaan bulan beresolusi tinggi, Head dan koleganya meneliti 5.185 kawah berdiameter sekitar 20 kilometer.
Tim mengidentifikasi sebagian besar kawah yang menjadi bagian tertua di bulan. Mereka menemukan bahwa sebuah objek berukuran lebih besar telah menghancurkan sebagian wilayah satelit Bumi ini.
Transisi tampaknya terjadi sekitar 3,8 juta tahun lalu. “Hal ini menegaskan bahwa ada perbedaan populasi saat ini dengan masa lalu,” ujar Head. Bahkan, fenomena tabrakan tersebut bisa mempengaruhi kehidupan planet secara tidak langsung.”
Ahli geologi planet di Goddard Soace Flight Center, NASA, di Maryland Noah Petro menyebutkan bahwa kejadian ini bisa jadi dialami pula oleh bumi.
“Saya pikir bulan merupakan bagian dari Bumi. Saat mempelajari bulan maka Anda juga mempelajari sejarah Bumi.
Peta yang berasal dari data yang dikumpulkan oleh Lunar Reconnaissance Orbiter, NASA, ini mengidentifikasi sisi selatan bulan dan utara di daerah yang tertua.
Peneliti juga menegaskan bahwa Aitken Basin, terletak di antara kutub sealtan bulan dan selatan ekuator bulan, yang memiliki diameter 2500 kilometer ini merupakan struktur yang terkena dampak paling tua di bulan.
Analis terbaru ini diungkapkan di jurnal Science menyangkut hasil dari misi Lunar Reconnaissance Orbiter. Pesawat ini telah mengitari permukaan bulan selama setahun terakhir. Bekas luka di permukaan bulan mengungkapkan tindak kekerasan yang dialaminya. Bahkan, ini menyingung sejarah Bumi.
Pernyataan ini diungkapkan oleh ahli geologi planet di Brown University James Head. “Dampak besar di awal pembentukan sistem tata surya menjadi faktor dalam pembentukan kehidupan sekaligus pesatnya perkembangan periode pertama.”
Bekerja dengan peta permukaan bulan beresolusi tinggi, Head dan koleganya meneliti 5.185 kawah berdiameter sekitar 20 kilometer.
Tim mengidentifikasi sebagian besar kawah yang menjadi bagian tertua di bulan. Mereka menemukan bahwa sebuah objek berukuran lebih besar telah menghancurkan sebagian wilayah satelit Bumi ini.
Transisi tampaknya terjadi sekitar 3,8 juta tahun lalu. “Hal ini menegaskan bahwa ada perbedaan populasi saat ini dengan masa lalu,” ujar Head. Bahkan, fenomena tabrakan tersebut bisa mempengaruhi kehidupan planet secara tidak langsung.”
Ahli geologi planet di Goddard Soace Flight Center, NASA, di Maryland Noah Petro menyebutkan bahwa kejadian ini bisa jadi dialami pula oleh bumi.
“Saya pikir bulan merupakan bagian dari Bumi. Saat mempelajari bulan maka Anda juga mempelajari sejarah Bumi.
Peta yang berasal dari data yang dikumpulkan oleh Lunar Reconnaissance Orbiter, NASA, ini mengidentifikasi sisi selatan bulan dan utara di daerah yang tertua.
Peneliti juga menegaskan bahwa Aitken Basin, terletak di antara kutub sealtan bulan dan selatan ekuator bulan, yang memiliki diameter 2500 kilometer ini merupakan struktur yang terkena dampak paling tua di bulan.
Analis terbaru ini diungkapkan di jurnal Science menyangkut hasil dari misi Lunar Reconnaissance Orbiter. Pesawat ini telah mengitari permukaan bulan selama setahun terakhir.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "